Jumat, 22 Maret 2013

Kebersihan adalah Sebagian dari Iman

Seorang kawan kami sepulang mengikuti sebuah pelatihan di Jepang mengabarka
n bahwa dia menemukan kehidupan yang Islami di sana. Hal yang dimaksud oleh kawan kami sebagai kehidupan Islami adalah sebatas kebiasaan atau budaya menjaga kebersihan seperti toilet yang selalu bersih.
Kebiasaan atau budaya bekerja secara tekun, profesional. Bahkan orang Jepang terkenal sebagai pekerja setia pada satu perusahaan.
Kebiasaan atau budaya menghargai waktu dalam menepati janji, contohnya ketika seorang pembicara asal Jepang hadir tepat pada waktu presentasinya sudah memohon maaf kepada hadirin karena kebiasaan atau budaya di sana seorang pembicara biasanya hadir sebelum waktu presentasi agar hadirin tidak bertanya-tanya atau dalam ketidak pastian.
Orang Jepang kehidupan yang Islami tersebut timbul karena ketaatan mereka pada peraturan yang mereka sepakati bersama sehingga menjadi sebuah kebiasaan atau budaya.
Contoh lainnya kawan kami menceritakan ketika ke supermarket melihat kebiasaan orang Jepang di sana kalau melihat potongan struk belanja atau sampah kecil lainnya pada sebuah troley belanja maka mereka dengan suka hati memasukkannya ke tempat sampah.
Pertanyaannya adalah kenapa kehidupan yang Islami seperti itu justru kurang terlihat pada umat Islam, khususnya di negara kita ?
Bahkan hadits "kebersihan adalah sebagian dari Iman" dianggap sebagai hadits dhoif bahkan hadits palsu
Mereka yang menganggapnya sebagai hadits palsu adalah mereka yang hanya berpegang pada hadits-hadits yang telah dibukukan saja. Padahal sebagian hadits tidak terbukukan dan hanya dalam bentuk hafalan yang disampaikan secara estafet dari lisan ke lisan secara terun temurun dalam bentuk nasehat dimana sanad hadits tidak terlalu diperhatikan lagi.

Sedangkan hadits-hadits untuk perkara hukum dalam Islam atau perkara syariat atau fiqih memang sanad hadits harus diperhatikan.  Namun untuk perkara syariat atau fiqih buat apa lagi kita menyibukkan diri atau membuang waktu mengulang kembali apa yang dikerjakan dan dihasilkan oleh Imam Mazhab yang empat. Terlebih lagi jumlah hadits yang telah dibukukan hanya sebagian kecil dari jumlah hadits yang diterima dan dihafal oleh Imam Mazhab yang empat sehingga tidak cukup sebagai sumber untuk melakukan ijtihad dan istinbat. Oleh karenanya untuk perkara syariat atau fiqih cukupkanlah pada Imam Mazhab yang empat sebagaimana yang telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/10/22/mazhab-yang-empat/
Mengapakah tidak terimplementasikan "kebersihan adalah sebagian dari iman" ?
Ada yang hilang atau terlupakan oleh umat Islam yakni tentang Ihsan yang merupakan bagian dari tiga pokok dalam agama Islam yakni Iman, Islam dan Ihsan
Laki-laki itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadlan.’ Dia berkata, ‘Kamu benar.’ Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya’. Dia berkata, ‘Kamu benar’. Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya (bermakrifat), maka jika kamu tidak melihat-Nya (bermakrifat) maka sesungguhnya Dia melihatmu. (HR Muslim 11)
Tentang Islam diuraikan dalam ilmu fiqih
Tentang Iman diuraikan dalam akidah atau i’tiqod atau ushuluddin
Tentang Ihsan diuraikan dalam tasawuf
Ada yang bertanya apakah Rasulullah dan para Sahabat mengamalkan tasawuf ?
Tasawuf hanyalah sebuah istilah untuk perkara yang berkaitan dengan ihsan atau akhlak
Silahkan periksa kurikulum atau silabus pada perguruan tinggi Islam maka tasawuf adalah ihsan atau akhlak
Jadi pertanyaan tersebut sebenarnya adalah “Apakah Rasulullah dan para Sahabat mengamalkan ihsan?
Tentu jawabannya adalah, "Benar, Rasulullah maupun Salafush Sholeh mengamalkan ihsan atau tasawuf"
Dari hadits di atas yang dimaksud ihsan adalah seakan-akan kamu melihat-Nya (bermakrifat) yakni menyaksikan Allah ta’ala dengan hati (ain bashiroh)
Muslim yang bermakrifat atau muslim yang menyaksikan Allah ta’ala dengan hati (ain bashiroh) adalah muslim yang selalu meyakini kehadiranNya, selalu sadar dan ingat kepadaNya.
Imam Qusyairi mengatakanAsy-Syahid untuk menunjukkan sesuatu yang hadir dalam hati, yaitu sesuatu yang membuatnya selalu sadar dan ingat, sehingga seakan-akan pemilik hati tersebut senantiasa melihat dan menyaksikan-Nya, sekalipun Dia tidak tampak. Setiap apa yang membuat ingatannya menguasai hati seseorang maka dia adalah seorang syahid (penyaksi)
Ubadah bin as-shamit ra. berkata, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata: “Seutama-utama iman seseorang, jika ia telah mengetahui (menyaksikan) bahwa Allah selalu bersamanya, di mana pun ia berada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallm bersabda “Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada“. (HR. Ath Thobari)

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ رَآهُ بِقَلْبِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh dari Abdul Malik dari ‘Atha’ dari Ibnu Abbas dia berkata, “Beliau telah melihat dengan mata hatinya.” (HR Muslim 257)

Imam Sayyidina Ali r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib Al-Yamani, “Apakah Anda pernah melihat Tuhan?”
Beliau menjawab, “Bagaimana saya menyembah yang tidak pernah saya lihat?”
“Bagaimana Anda melihat-Nya?” tanyanya kembali.
Sayyidina Ali ra menjawab “Dia tak bisa dilihat oleh mata dengan pandangan manusia yang kasat, tetapi bisa dilihat oleh hati”
Sebuah riwayat dari Ja’far bin Muhammad beliau ditanya: “Apakah engkau melihat Tuhanmu ketika engkau menyembah-Nya?” Beliau menjawab: “Saya telah melihat Tuhan, baru saya sembah”. “Bagaimana anda melihat-Nya?” dia menjawab: “Tidak dilihat dengan mata yang memandang, tapi dilihat dengan hati yang penuh Iman.”
Munajat Syaikh Ibnu Athoillah, “Ya Tuhan, yang berada di balik tirai kemuliaanNya, sehingga tidak dapat dicapai oleh pandangan mata. Ya Tuhan, yang telah menjelma dalam kesempurnaan, keindahan dan keagunganNya, sehingga nyatalah bukti kebesaranNya dalam hati dan perasaan. Ya Tuhan, bagaimana Engkau tersembunyi padahal Engkaulah Dzat Yang Zhahir, dan bagaimana Engkau akan Gaib, padahal Engkaulah Pengawas yang tetap hadir. Dialah Allah yang memberikan petunjuk dan kepadaNya kami mohon pertolongan“
Syaikh Abdul Qadir Al-Jilany menyampaikan, “mereka yang sadar diri senantiasa memandang Allah Azza wa Jalla dengan qalbunya, ketika terpadu jadilah keteguhan yang satu yang mengugurkan hijab-hijab antara diri mereka dengan DiriNya. Semua bangunan runtuh tinggal maknanya. Seluruh sendi-sendi putus dan segala milik menjadi lepas, tak ada yang tersisa selain Allah Azza wa Jalla. Tak ada ucapan dan gerak bagi mereka, tak ada kesenangan bagi mereka hingga semua itu jadi benar. Jika sudah benar sempurnalah semua perkara baginya. Pertama yang mereka keluarkan adalah segala perbudakan duniawi kemudian mereka keluarkan segala hal selain Allah Azza wa Jalla secara total dan senantiasa terus demikian dalam menjalani ujian di RumahNya”.
Jika belum dapat melihat Allah dengan hati (ain bashiroh) atau bermakrifat maka yakinlah bahwa Allah Azza wa Jalla melihat kita.
Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya (bermakrifat), maka jika kamu tidak melihat-Nya (bermakrifat) maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR Muslim 11)
Firman Allah ta’ala yang artinya “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS Al Faathir [35]:28)
Muslim yang takut kepada Allah karena mereka selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla atau mereka yang selalu memandang Allah dengan hatinya (ain bashiroh), setiap akan bersikap atau berbuat sehingga mencegah dirinya dari melakukan sesuatu yang dibenciNya , menghindari perbuatan maksiat, menghindari perbuatan keji dan mungkar sehingga terbentuklah muslim yang berakhlakul karimah atau muslim yang sholeh
Jadi jika seorang muslim mengamalkan ihsan (tasawuf) atau meng-ihsan-kan dirinya maka dia tidak akan membiarkan sampah bukan pada tempatnya karena muslim tersebut memandang Allah dengan hatinya atau karena muslim tersebut selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla
Jika seorang muslim mengamalkan ihsan (tasawuf) atau meng-ihsan-kan dirinya maka dia bekerja dengan tekun, profesional, menghargai waktu dalam menepati janji, tidak bermalas-malasan, tidak bermewah-mewahan atau tidak boros dan tidak melakukan hal buruk lainnya karena muslim tersebut memandang Allah dengan hatinya atau karena muslim tersebut selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla
Jika seorang muslim mengamalkan ihsan (tasawuf) atau meng-ihsan-kan dirinya maka jika dia seorang pelajar atau mahasiswa maka dia tidak akan melakukan perkelahian atau tawuran antar siswa atau antar mahasiswa  karena mereka memandang Allah dengan hatinya atau karena mereka selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.
Jika seorang muslim mengamalkan ihsan (tasawuf) atau meng-ihsan-kan dirinya maka jika dia seorang pejabat maka dia akan melaksanakan jabatannya dengan amanah, jujur, adil, profesional dan tidak akan melakukan korupsi karena muslim tersebut memandang Allah dengan hatinya atau karena muslim tersebut selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.
Kesimpulannya adalah bahwa kehidupan Islami terbentuk karena kaum muslim mengamalkan ihsan (tasawuf) atau meng-ihsan-kan dirinya sehingga jika bersikap dan melakukan perbuatan maka akan bersikap dan melakukan perbuatan yang dicintaiNya karena kaum muslim memandang Allah dengan hatinya atau karena kaum muslim selalu yakin diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.

Permasalahannya pada masa sekarang kaum muslim dijauhkan dari tasawuf (akhlak / ihsan) karena termakan hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi.
Salah satu contoh penghasutnya adalah perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence yang dikenal oleh ulama jazirah Arab sebagai Laurens Of Arabian. Laurens menyelidiki dimana letak kekuatan umat Islam dan berkesimpulan bahwa kekuatan umat Islam terletak kepada ketaatan dengan mazhab (bermazhab) dan istiqomah mengikuti tharikat-tharikat tasawuf. Laurens mengupah ulama-ulama yang anti tharikat dan anti mazhab untuk menulis buku buku yang menyerang tharikat dan mazhab. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibiayai oleh pihak orientalis.
Contoh yang terkenal adalah penyalahgunaan perkataan Imam Syafi’i ra yang dikutip dari Manaqib Al Imam As Syafi’i yang ditulis oleh Imam Al Baihaqi yakni ungkapan “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.” Penjelasan perkataan Imam Syafi’i ra tersebut telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/05/06/apakah-tasawuf/
Pada hakikatnya upaya kaum Zionis Yahudi menjauhkan kaum muslim dari tasawuf adalah dalam rangka merusak akhlak kaum muslim sebagaimana mereka menyebarluaskan pornografi, gaya hidup bebas, liberalisme, sekulerisme, pluralisme, hedonisme dan lain lain.
Ahmad Shodiq, MA-Dosen Akhlak & Tasawuf, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sangat menyayangkan sirnanya pendidikan tasawuf (pendidikan akhlak) dalam kurikulum pendidikan di negeri kita sebagaimana kutipan tulisan beliau yang dimuat pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/06/07/pendidikan-akhlak/
Imam Sayyidina Ali ra menasehatkan puteranya “Sejak awal aku bermaksud menolong mengembangkan akhlak yang mulia dan mempersiapkanmu menjalani kehidupan ini. Aku ingin mendidikmu menjadi seorang pemuda dengan akhlak karimah, berjiwa terbuka dan jujur serta memiliki pengetahuan yang jernih dan tepat tentang segala sesuatu di sekelilingmu”. Nasehat selengkapnya dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/06/26/2010/11/04/nasehat-sayyidina-ali-ra/
Imam Sayyidina Ali ra dalam nasehatnya telah menegaskan bahwa pengembangan akhlak yang mulia adalah hal yang utama dalam menjalankan kehidupan ini.
Imam Syafi’i ~rahimahullah menasehatkan kita agar mencapai ke-sholeh-an sebagaimana salaf yang sholeh adalah dengan menjalankan perkara syariat sebagaimana yang mereka sampaikan dalam kitab fiqih sekaligus menjalankan tasawuf untuk mencapai muslim yang baik, muslim yang sholeh, muslim yang berakhlakul karimah atau muslim yang Ihsan
Imam Syafi’i ~rahimahullah menyampaikan nasehat (yang artinya) ,”Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat), maka bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan)?” [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]
Imam Malik ~rahimahullah menasehatkan agar kita menjalankan perkara syariat sekaligus menjalankan tasawuf agar tidak menjadi manusia yang rusak (berakhlak tidak baik).
Imam Malik ~rahimahullah menyampaikan nasehat (yang artinya) “Dia yang sedang tasawuf tanpa mempelajari fiqih (menjalankan syariat) rusak keimanannya , sementara dia yang belajar fiqih (menjalankan syariat) tanpa mengamalkan Tasawuf rusaklah dia, hanya dia siapa memadukan keduanya terjamin benar
Sebelum belajar Tasawuf, Imam Ahmad bin Hambal menegaskan kepada putranya, Abdullah ra. “Hai anakku, hendaknya engkau berpijak pada hadits. Anda harus hati-hati bersama orang-orang yang menamakan dirinya kaum Sufi. Karena kadang diantara mereka sangat bodoh dengan agama.” Namun ketika beliau berguru kepada Abu Hamzah al-Baghdady as-Shufy, dan mengenal perilaku kaum Sufi, tiba-tiba dia berkata pada putranya “Hai anakku hendaknya engkau bermajlis dengan para Sufi, karena mereka bisa memberikan tambahan bekal pada kita, melalui ilmu yang banyak, muroqobah, rasa takut kepada Allah, zuhud dan himmah yang luhur (Allah)” Beliau mengatakan, “Aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih utama ketimbang kaum Sufi.” Lalu Imam Ahmad ditanya, “Bukanlah mereka sering menikmati sama’ dan ekstase ?” Imam Ahmad menjawab, “Dakwah mereka adalah bergembira bersama Allah dalam setiap saat…”
Imam Nawawi ~rahimahullah berkata : “Pokok-pokok metode ajaran tasawuf ada lima : Taqwa kepada Allah di dalam sepi maupun ramai, mengikuti sunnah di dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk di dalam penghadapan maupun saat mundur, ridha kepada Allah dari pemberian-Nya baik sedikit ataupun banyak dan selalu kembali pada Allah saat suka maupun duka “. (Risalah Al-Maqoshid fit Tauhid wal Ibadah wa Ushulut Tasawuf halaman : 20, Imam Nawawi)
Salah satu pelopor tasawuf dari kalangan Tabi’in , Al Hasan al-Basri ra (Madinah,21H/642M – Basrah,110 H/728M) , berkata: ”Barangsiapa yang memakai tasawuf karena tawaduk (kepatuhan) kepada Allah akan ditambah Allah cahaya dalam diri dan Hatinya, dan barang siapa yang memakai tasawuf karena kesombongan kepadanya akan dicampakkan kedalam neraka”.
Buya Hamka penulis buku “Tasawuf Modern” setelah mengikuti Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah pernah berujar di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya bahwa dirinya bukanlah Hamka, tetapi “Hampa” sebagaimana yang dituturkan oleh Dr Sri Mulyati, pengajar tasawwuf UIN Syarif Hidayatullah
“Dirinya bukanlah Hamka tetapi “hampa” adalah ungkapan penyaksian Allah ta’ala dengan hati (ain bashiroh) atau bermakrifat.  Mereka yang menjadi shiddiqin yakni membenarkan dan menyaksikan bahwa selain Allah ta’ala adalah tiada. Selain Allah ta’ala adalah tiada apa apanya. Selain Allah ta’ala adalah bergantung padaNya.
Begitupula Bung Karno dalam pencarian dan menyampaikan keingginannya agar dapat meninggal dunia dalam keadaan tersenyum sebagaimana yang beliau ungkapkan kepada Prof. Dr.H.SS. Kadirun Yahya MA, Msc, Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah sebagaimana yang terurai dalam tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/10/09/sukarno-dan-mati-senyum/
Sekali lagi kami mengingatkan bahwa tasawuf adalah jalan untuk mencapai muslim yang ihsan yakni muslim yang bermakrifat. Lebih lanjut tentang tasawuf atau tentang ihsan silahkan baca tulisan pada
By Amrul

Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Bumi kita rusak. Kadang kita menyalahkan tangan-tangan jahil yang merambah hutan sehingga terjadi kebakaran, kadang kita juga menggerutu pada asap kendaraan bermotor yang bertimbal, tetapi kita tak pernah sadar bahwa kita sebenarnya bagian dari kawanan perusak bumi. Mengapa? Karena kita tak mau peduli akan lingkungan yang sebenarnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Mungkin hanya segelintir orang yang mau peduli -namun itu juga terhalang oleh mereka yang cenderung apatis terhadap lingkungannya. Kita harus menjaga bumi kita, lingkungan kita, dan terus melestarikannya demi anak cucu kita. Betapa indahnya lingkungan kita bila kita saling menjaga, mulai peduli, dan bergerak demi sesuatu yang sangat pasti yaitu keberlangsungan hidup kita dibumi dengan udara bersih, air yang layak, sinar matahari yang aman, dan tentu masih banyak lagi yang membuat kita semakin nyaman, sehingga 22 April sebagai hari Bumi atau 5 Juni sebagai hari lingkungan hidup sedunia tidak lagi hari yang hanya diperingati namun kita tak melakukan apa-apa setelah hari itu.

Salah satu faktor kerusakan bumi ialah pencemaran, baik berupa pencemaran udara, air, ataupun tanah. Semua itu membuat bumi semakin sengsara. Oleh karena itu semua hal yang menyangkut pelarangan membuang limbah ke bumi haruslah kita dukung untuk kepentingan kita bersama. Tak sedikit dari pencemaran itu merupakan hal yang sangat merugikan. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. 

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi. Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

Jenis-jenis sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami. Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Namun dari 30% sisa dari sampah anorganik ini menimbulkan banyak masalah tersendiri bagi kita.

Penyelesaian masalah pencemaran

Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Bentuk pencegahan lainnya yaitu melalui teknologi. Melalui teknologi kemungkinan masalah lingkungan yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan lebih cepat lagi. Tetapi tentunya teknologi membutuhkan biaya besar. Sebut saja teknologi yang diberlakukan di negara Singapura yaitu teknologi incinerator (pembakar sampah) yang menggunakan dana mencapai milyaran rupiah. Sehingga teknologi pembakaran sampah itu sama sekali tidak menimbulkan masalah pencemaran udara. Kenapa? karena teknologi itu benar-benar diterapkan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratannya. Semua asap yang keluar dari insinerator tidak boleh mengotori udara. Setiap asap yang keluar dari alat tersebut dipantau dengan alat ukur antipolutan. Jika ada asap hitam yang keluar, berarti insinerator itu harus diperbaiki atau diganti.

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untukmengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.

Bentuk pengendalian lainnya salah satunya adalah Produksi Bersih dan Prinsip 4R. Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R, yaitu:

Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Contoh dari barang-barang yang bias menggunakan prinsip 4R ialah botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi dll baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal. Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik). Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton dll. Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember dan lain sebagainya.

Cara mencegah HIV - AIDS

1. Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.

 2. Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato senjata,, dan pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
* Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
* Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
* Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
* Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.

3. Gunakan Kondom Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi. kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.

4. Hindari Seks Bebas HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada pasangan seksual Anda

Kamis, 14 Maret 2013

9 Cara Agar Tubuh Pria Menjadi Berotot

Pria-BerototBentuk tubuh yang besar, kekar dan berotot banyak diidam-idamkan pria. Tak heran, karena hampir sebagian besar wanita memang menyukai pria dengan bentuk tubuh yang seperti itu. Mungkin, mereka berpendapat bahwa pria bertubuh besar dan berotot lebih terkesan jantan, macho, cool, keren, layaknya pria sejati. Tapi, menurut saya pribadi sih kualitas seorang pria tidak hanya diukur dari bentuk tubuhnya. Namun, itu semua bergantung pada penilaian masing-masing orang kan.

Kembali ke topik, untuk mendapatkan bentuk tubuh yang berotot, salah satunya bisa ditempuh dengan cara rajin berolahraga, yaitu olahraga yang diarahkan ke tujuan pembentukan otot tubuh, seperti fitness. Selain itu, ada juga cara lain yaitu melalui nutrisi atau makanan. Makanan diyakini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan tubuh. Sekitar 80% keberhasilan pembentukan tubuh berasal dari makanan yang dikonsumsi. Namun, untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, saya akan berikan 9 tips dan cara yang tentunya berguna bagi kamu dan patut dicoba. Apa saja ya cara agar tubuh pria menjadi berotot?

  1. Latihan beban
    Latihan beban melibatkan beberapa peralatan berupa beban seperti barbel, dumbel, mesin yang menggunakan penarik sejenis tali yang dapat membantu kamu dalam mengangkat beban, dan latihan olah tubuh lainnya seperti pull-up. Latihan beban juga dapat meningkatkan produksi hormone adrenalin yang akan merangsang pertumbuhan otot tubuh lebih cepat.
  2. Makan lebih banyak kalori
    Makanan yang dimakan bertujuan untuk menambah masa otot tubuh. Makanlah seolah kamu belum pernah makan sebelumnya. Artinya, makan dalam jumlah yang cukup banyak dan kalori yang tinggi. Jika kamu tidak memakan makanan yang kalorinya tinggi, maka massa otot-otot tubuh kamu tentu tidak akan bertambah, meskipun kamu sudah melakukan berbagai macam latihan. Singkatnya, apa yang mau dibentuk bila bahan yang diperlukan untuk membentuk otot tubuh tidak cukup banyak.
    Agar otot-otot baru terbentuk, kalori yang dimakan harus lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Surplus kalori tersebut akan digunakan oleh tubuh untuk memperbaiki jaringan otot yang rusak selama melakukan latihan berat dan untuk membangun otot-otot baru.
  3. Makan lebih banyak protein
    Tanpa protein, tubuh tidak akan bisa membangun otot baru. Bila makanan yang dimakan hanya tinggi kalori saja misalnya sumber karbohidrat, maka ujungnya tubuh kamu bukannya berotot malah justru menjadi gemuk. Karbohidrat menyediakan energy bagi tubuh, sementara protein menyediakan asam amino bagi tubuh untuk membangun dan memperbaiki otot-otot tubuh. Untuk membentuk otot-otot tubuh setidaknya kamu membutuhkan protein sekitar 5 gr protein per kg berat badan. Atau sekitar 40-60 gram protein tiap kali makan. Jika kurang protein, maka tubuh akan mengambilnya dari otot-otot tubuh. Kalau protein otot tubuh diambil, bagaimana mungkin otot tubuh bisa bertambah dan terbentuk kan?
    Makanan yang berprotein tinggi dan didukung dengan latihan olah tubuh yang cukup intense akan mampu memaksimalkan upaya kamu dalam membentuk otot-otot tubuh. Contoh makanan tinggi protein yang bisa kamu makan adalah: telur, daging sapi, daging kerbau, susu, unggas (ayam, bebek), ikan.
  4. Makan lebih sering
    Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang berotot, pria juga perlu menambah frekuensi makannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mendapatkan penambahan massa otot tubuh, kamu perlu makan kalori dalam jumlah yang cukup besar. Namun, tubuh secara alami hanya mampu mencerna kalori tersebut dalam jumlah tertentu saja tiap kali makan. Penjelasannya seperti ini: misalnya untuk membentuk otot-otot tubuh, diperlukan kalori sebesar 3000 kalori per hari. Jika kamu makan hanya tiga kali sehari, maka kamu perlu mengasup 1000 kalori tiap kali makan. Karena tubuh tidak mampu mencerna semua kalori yang masuk tersebut (1000 kalori), maka sisa kalori yang belum tercerna akan diubah dan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh. Yang terjadi justru tubuh kamu malah menjadi gemuk, bukannya berotot.
    Agar tubuh mampu mencerna semua kalori yang dibutuhkan (3000 kalori) maka kamu perlu membagi tiap porsi kalori tersebut dengan cara memakan sedikit kalori tiap porsinya namun frekuensinya sering. Dengan demikian semua kalori yang dibutuhkan (3000 kalori) dapat tercerna semua tanpa ada yang diubah menjadi lemak. Kamu dapat memakan sebanyak 6 kali sehari namun dengan porsi kalori yang lebih kecil/sedikit.
    Dalam satu hari, kamu bisa makan sekitar 2.5 – 3 jam sekali. Makan pertama sekitar 15-30 menit setelah bangun pagi.

  5. Minum Banyak Air
    Minum-Air-Berguna-Untuk-Pembentukan-OtotSaat latihan pembentukan otot tubuh bisa mengalami dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi, maka kamu perlu minum banyak air. Otot tubuh yang mengalami dehidrasi akan susah untuk diperbaiki. Minum cukup air juga akan membantu membuang toksin dan racun tubuh. Asupan protein tinggi yang diperlukan dalam proses pembentukan otot akan menghasilkan sisa metabolik (racun) yang harus dibuang dari dalam tubuh. Karena itu, diperlukan air untuk melarutkan dan membuang racun-racun tersebut.
  6. Makan cukup lemak
    Lemak diperlukan karena lemak berperan penting dalam produksi hormone yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan kekuatan otot dan tulang. Lemak yang perlu dikonsumsi adalah jenis lemak tidak jenuh yang diperlukan dalam menjalankan fungsi-fungsi biologis tubuh. Sumbernya bisa diperoleh dari asam lemak omega 3 dan omega 6, misalnya dari ikan.
    Asam lemak ini akan meningkatkan produksi hormone testosterone, mencegah kerusakan otot, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dan membantu dalam produksi hormone. Lemak yang dibutuhkan yaitu sekitar 20-30 gram lemak tiap kali makan.
  7. Minum multivitamin
    Jika ingin membentuk otot tubuh, maka kamu tidak boleh sampai kekurangan vitamin, mineral dan zat lain yang diperlukan tubuh. Vitamin A, C, E, Glutamin, selenium sangat penting dalam mencegah radikal bebas, yang cenderung lebih mudah terbentuk setelah latihan beban.
  8. Istirahat yang cukup
    Setelah melakukan latihan dan aktivitas fisik yang cukup berat, maka tubuh perlu beristirahat. Tubuh hanya akan membentuk otot selama istirahat, bukan ketika latihan. Istirahat merupakan waktu bagi otot tubuh agar bisa berkembang dan terbentuk. Semakin berat latihan yang dilakukan, maka akan semakin banyak istirahat yang diperlukan.
  9. Konsisten
    Konsisten tentunya diperlukan apalagi dalam proses pementukan otot tubuh. Tanpa konsistensi, akan sia-sia semua upaya yang telah dilakukan. Bahkan asupan kalori dan lemak tinggi yang dimakan hanya akan menumpuk lemak dalam tubuh, bukan membentuk otot baru. Oleh karena itu, semuanya harus dikerjakan secara kontinu dan konsisten.

Biasanya dalam waktu 12 minggu sudah terlihat hasilnya, dan jika dalam seminggu setelah usaha pembentukan otot beratmu tidak bertambah sebesar ½ -1 kg perminggu, maka kamu perlu menambah asupan kalori dan protein dalam makanan.

Sabtu, 09 Maret 2013

Tips Perawatan Kulit Sesuai Usia

Entah berminyak atau kering, penuh noda atau bersih, kulit pada akhirnya pasti akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Namun ada perawatan tertentu yang sebaiknya diperhatikan. Oleh sebab itu, simak tips perawatan kulit sesuai usia seperti yang dilansir dari She Knows berikut ini.

Usia 20 tahun: Jerawat
Tidak perlu membatasi makanan yang harus dikonsumsi karena takut tumbuh jerawat di wajah. Sebab kondisi jerawat di usia 20-an biasanya dipicu oleh hormon. Untuk mengatasinya, sebaiknya rajin mencuci muka dengan sabun tertentu sesuai dengan saran dari dokter kulit.

Usia 30 tahun: Kulit kusam 
Meskipun usia 30 bisa dibilang tidak terlalu tua, namun kulit biasanya mulai kusam dan menunjukkan kerutan ringan. Jadi pilih krim khusus dengan bahan retinol (vitamin A aktif) dan vitamin C untuk meminimalisir penampakan keriput pada wajah. Jangan lupa pakai tabir surya saat keluar rumah dan matahari bersinar terik.

Usia 40 tahun: Noda hitam 
Jika Anda adalah perokok dan malas menjaga kesehatan sekaligus kecantikan kulit, noda hitam akan muncul menjelang usia 40 tahun. Untuk mengatasi masalah itu, Anda sebaiknya rajin melakukan exfoliating atau scrub (pengelupasan) dengan produk kecantikan yang memicu produksi kolagen. Sehingga kulit wajah akan lebih lembap dan noda hitam bisa berkurang.

Usia 50 tahun: Keriput 
Setelah masa menopause, keriput semakin jelas terlihat di wajah. Cara mengatasinya bisa dilakukan dengan prosedur derma filler, peremajaan dengan menambah volume pada kulit agar memiliki tampilan wajah yang lebih halus, lentur, dan muda. Pastikan Anda menemukan dokter bedah kecantikan yang berpengalaman jika ingin melakukan prosedur tersebut.
Itulah tips perawatan kulit sesuai usia. Meskipun semua orang akhirnya pasti bertambah tua, tetapi tidak ada salahnya menjaga kesehatan dan kecantikan kulit agar bisa tampak lebih muda bukan?

Jumat, 08 Maret 2013

5 Penyebab Jerawat yang tak Terduga

1. Ponsel
Terlalu banyak berbicara di ponsel mungkin dapat menyebabkan jerawat yang bahkan jadi bahan pembicaraan Anda. Meletakan ponsel di pipi dan bahu saat tidak memegangnya dengan tangan menyebabkan minyak menumpuk di daerah tersebut. Minyak ini dapat menyebabkan jerawat, ditambah dengan bakteri yang sudah ada di ponsel. Maka sebaiknya Anda membersihkan ponsel Anda secara rutin dengan pembersih khusus, serta tidak menggunakan ponsel pada satu sisi tubuh saja.

2. Produk perawatan rambut
Produk perawatan rambut dapat membuat rambut lembut dan bercahaya, namun ternyata dapat menjadi penyebab jerawat bagi wajah Anda. Produk ini terbuat dari bahan dasar minyak, yang apabila terkena wajah yang menambah minyak di wajah Anda. Terutama saat tidur, mungkin Anda tidak sadar, namun rambut Anda pasti mengenai wajah Anda, terlebih ketika Anda mengusapnya dengan tangan yang kotor. Oleh karenanya, ada baiknya teliti memilih produk perawatan rambut dan selalu menyentuh wajah dengan tangan yang bersih.

3. Pasangan
Ketika Anda mencium pasangan, bisa saja produk-produk yang dipakainya malah menjadi pemicu timbulnya jerawat di wajah Anda. Berbagi bantal yang sama juga salah satu penyebabnya. Maka, mintalah pasangan Anda untuk mengganti produk yang ia gunakan menjadi produk yang bebas minyak atau produk non-comedogenic.

4. Pasta gigi
Flouride dan sodium lauryl sulfate dalam pasta gigi dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya jerawat. Jika Anda sudah melakukan perawatan pada kulit Anda namun belum juga membuahkan hasil, maka cobalah tilik komposisi dari pasta gigi Anda.

5. Air
Air yang mengandung banyak mineral ketika digunakan untuk mencuci wajah biasanya akan meninggalkan residu mineralnya di kulit. Lapisan inilah yang menutup pori-pori sehingga menimbulkan jerawat bahkan eksim. Maka pastikan air Anda bukan air dengan kandungan mineral yang tinggi.